ZonaSeru.id - Ditengah wabah Covid-19 yang mengkhawatirkan, media sosial kembali heboh dengan kabar gembira tentang harga masker dan hand sanitizer yang tidak lagi langkah dan harganya mulai turun. Kabar tersebut dituturkan oleh seorang dokter.
Melalui akun twitternya @ferdiriva, dokter Ferdiriva Hamzah memposting stok dan harga masker telah kembali normal. Terhadap tweet tersebut, banyak netizen yang juga menanggapi dengan berbagi cerita pengalaman mudahnya menemukan masker.
Seperti diketahui, sebelum wabah corona merebak harga satu kotak masker isi 50 pcs dibandrol berkisar Rp 80 ribu di Pasar Pramuka, Jakarta. Pasar ini menjadi pusat penjualan alat kesehatan, yang artinya harga satu pcs masker tiga lapis sekitar Rp 1.600.
Baca Juga : Kisah Heroik! Guru Mengajar dari Rumah ke Rumah Demi Murid Yang Tak Punya Smartphone
Awal maret harga masker mulai merangkak naik menjadi Rp 125 ribu per kotak isi 50 pcs. Memasuki pekan kedua dan ketiga bulan Maret, harga tersebut terus mengalami kenaikan hingga diatas Rp 400 ribu per kotaknya. Masker eceran kemasan isi 2-3 helai pun mulai sulit ditemukan di minimarket.
Udah banyak masker sekarang dan gak mahal lagi. Ini cuma 9000-an isi 5 pcs. Kemaren sekotak isi 50 dijual 350 ribu.😤 pic.twitter.com/1xBFy2WXTA
— IG: ferdirivahamzah (@ferdiriva) April 26, 2020
Tak hanya masker yang sudah semakin mudah ditemui dengan harga normal. Hand Sanitizer juga telah mulai banyak tersedia pada beberapa minimarket. Postingan dari @ferdiriva telah di retweet oleh 5,400 orang dan mendapat like sebanyak 10,900 orang.
Membalas cuitan tersebut, beberapa warganet menambahkan bahwa stok vitamin juga telah banyak di minimarket.
Walaupun stok barang tersebut sudah berangsur normal, warganet berharap manajemen minimarket tetap melakukan pembatasan pembelian oleh pelanggan agar tidak terjadi panic buying.
Seorang warganet juga bercerita tentang kenalannya yang menimbun masker dan sanitizer kini mulai mengalami kerugian hingga milliaran rupiah.
Sebelumnya, pada 16 April lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan pada akhir April para produsen masker memproduksi satu juta masker per harinya. Produksi tinggi ini selain untuk memenuhi kebutuhan masker yang diwajibkan pemerintah, juga untuk menekan harga di pasaran.
